Sabtu, 17 Januari 2015

"DOLANAN NDESO"

Sudah jadi mainan kuno kata orang-arang saiki. Mainan dari sampah yg di jamin murah meriah dan ramah lingkungan loh.. yaitu sampah kulit jeruk Gedhe(Bali).

Pd umume jeruk di pakai untuk makanan oleh manusia. Namun, jeruk juga mampu digunakan untuk menghibur anak-anak yang ingin Dolanan tradisional dengan bahan baku utama kulit jeruk. Namun, jeruk yang dipilih, tidak sembarang jeruk. Dan bukan juga jeruk nipis, maupun jeruk yang biasa kita konsumsi. Jeruk Gedhe (Bali) walaupun Asale SOKO NGLEMBU memang memiliki bentuk lebih besar dari pada bentuk jeruk yang biasa kita konsumsi.

Jeruk bali memang tidak ada dari hari ke hari-Minggu ke Minggu, namun biasanya musiman. Nah, makanya saat kita dikasih tetangga  kayak gambar nih.... kita manfaatkan saja untuk mampu membuat anak-anak kita senang.

Bagaimana cara membuat mainan dari jeruk Nglembu eee...Bali. Mari kita kupas tuntas di "Nglembusamboy" :

- Kupas dulu kulit Jeruk Bali nya.
- Kemudian bentuk Kulit hingga menyerupai mainan mobil – mobilan.
- Setelah itu sambung mainan tersebut dg Bambu/Lidi
- Jadi Dehhh...

"MAINAN NDESO TIDAK KALAH CAKEPNYA AMA BUATAN CINO"

"PUTRI MALU"


Ini dia Daun putri malu, yaitu tumbuhan yang daunnya selalu mengkerut saat disentuh. Tumbuhan putri malu tersebut dikarenakan kepekaannya terhadap rangsangan. Namun, secara sifat tindakan tersebut dianggap sebagai sifat pemalu pada tumbuhan maka disebut putri malu.

So..pohon ini juga mempunyai duri, klo menggores kulit kita akan terasa perih. Seringkali pohon ini dianggap mengganggu perjalanan kita jika melewatinya haruslah hati-hati alias lampu kuning. Padahal jika tau khasiatnya pasti dicari-cari......

Nah nih dia ku bocorkan manfaat dri putri malu : Obat Hepatitis, Susah tidur (Insomia), Bronchitis Kronik,Batuk Berdahak, Rematik, dll.

Untuk mendapatkan pohon yang satu ini cukup susah di perkotaan/perumahan. Anda cukup membawa cangkul & karung, jika membutuhkan pohon ini. Tinggal datang ke tempat kami di Lereng Gunung Tugel, tepatnya di RT05 RW01, Nglembu, Sambi, Boyolali. Anda boleh mencari tumbuhan ini sebanyak-banyaknya di halaman/kebun kami (Rumah BUDI) dengan membawa peralatan yang dibutuhkan SEKALIAN MEMBERSIHKAN RUMPUT-RUMPUTNYA......!GRATIS untuk UMUM....:)

"JK PUTRI DISENTUH TIDAK MALU, BRARTI MALU-MALUIN.....!"
(Salam Penulis)

Rabu, 03 Desember 2014

CritaNe Bhah Buyut : GUNUNG TUGEL

Kyai Singoprono putera dari Kyai Ageng Wongsaprana II, yang berdiam di Desa Manglen (sekarang Desa Manglen Kl. Walen, Kecamatan Simo. Beliau adalah keturunan Raja Majapahit (Brawijaya V) setelah wafat dimakamkan di sebelah barat Desa Manglen. Kyai Singoprono adalah anak tunggal, dan setelah berumah tangga tetap bertempat tinggal disana. Kyai Singoprono adalah sosok yang berbudi pekerti luhur, suka menolong sesama dalam bentuk apapun dan sakti mandraguna. Pekerjaannya adalah bercocok tanam, berjualan nasi dan dawet di pinggir di pinggir jalan ± 4 km dari rumahnya ( saiki penjuale ganti di ringin kecil Babadan pkai angkring karo nganggo topi koboi/topi dagang sapi yo...? warna ireng) hahaaa.........

Sifat baik hatinya terlihat apabila orang membutuhkan pertolongan walaupun tidak diminta sekalipun pasti akan memberikan bantuan. Makanan yang dijualnya pun tidak sekedar dijualnya namun juga diberikan kepada orang yang membutuhkan dan hal tersebut tidak membuatnya menjadi gulung tikar namun terus bertambah dan bertambah keuntungan yang didapat. Begitu pula dengan hasil sawah ladangnya yang setiap kali panen pasti mendapatkan hasil yang berlimpah ruah sehingga banyak orang yang datang untuk meminta, Kyai Singopronopun memberi dengan tanpa mengharapkan kembali ( saiki critane sawah&tegal lagi dipangan TIKUS). Demikianlah kebaikan Kyai Singoprono tersebar keseluruh daerah disekitarnya. Tetapi tindakan yang terpuji tersebut tidaklah disukai oleh seorang Kyai yang bernama Raga Runting. Kyai Rogo Runting merasa iri dengan keberhasilan dan kebaikan Kyai Singoprono yang selalu disebut-sebut dan dipuji banyak orang.Sebenarnya Kyai Rogo Runting dan Kyai Singoprono adalah berteman baik.

Pada suatu ketika Kyai Rogo Runting ingin menunjukkan kesaktiannya pada Kyai Singoprono dengan mengaitkan benang dari pegunungan Rogo Runting ke Selatan, yakni sekarang Kl. Nglembu, Kecamatan Sambi. Diatas benang tersebut diletakkan sebutir telur dan kemudian digulirkan dan ajaib, telur tesebut menggelinding diatas benang dan tidak jatuh dan terus menggelinding dan akhirnya membentur Gunung sebelah selatan dengan mengeluarkan suara keras menggelegar dan mengakibatkan gunung tesebut tugel putus puncaknya, dan hingga sekarang nama gunung tersebut disebut Gunung Tugel. Secara langsung Kyai Singoprono tahu bahwa kejadian tersebut adalah sebagai alat untuk menunjukkan kesaktian Kyai Rogo Runting namun Kyai Singoprono tidak tergerak hatinya untuk membalas. Namun setelah di diamkan sementara waktu Kyai Rogo Runting semakin menjadi-jadi dan kemudian secara halus diiyakan oleh Kyai Singoprono, hal tersebut ditanggapi oleh Kyai Raga Runting sebagai balasan. Oleh karena naik pitam oleh tindakan Kyai Raga Runting yang meresahkan akhirnya Kyai Singoprono juga mengaitkan benang dari pegunungan Tugel ke utara, Diatas benang tersebut juga diletakkan sebutir telur dan kemudian digulirkan dan keajaiban terjadi juga, telur tesebut menggelinding diatas benang dan tidak jatuh dan terus menggelinding dan akhirnya membentur Pegunungan Rogo Runting mengeluarkan suara keras menggelegar dan mengakibatkan gunung tesebut. Tidak nampak kerusakan namun tubuh Kyai Rogo Runting (rontang ranting/ cerai berai). Setelah itu Jasad Kyai Rogo Runting dimakamkan di perbatasan Kecamatan Klego dan Kecamatan Simo, sedangkan Kyai Singoprono dimakamkan di Gunung Tugel. 
Source : "Ini Hanya Crita"

Kuliner NdesoNglembu

Pete
Ya.... itulah kuliner musiman Ndeso Nglembu yang sering di LALAP habis oleh masyarakat disana. Tanahnya yang begitu Tersenyum menyapa Anda begitu berkunjung ke sana. Anda akan dihidangi lalapan yang satu ini, jika tuan rumah Lhomo alias dermawan. Musim tertentu seperti saat ini, masyarakat disana banyak yang memanen. Lalapan yang satu ini pohonnya tidak usah ditanam saja sudah ada Thukulannya(bibit...bukan si Jambul lho...! Sudah tidak asing lagi klo nama Jambulll... di Ndeso lereng Gunung Tugel), gampang dah...tumbuhnya. Kalau musim seperti ini harganya jadi turun, yang bisanya harga Rp. 1.000-1.500/Godho (bukan senjatane wayang lho...) bisa turun jadi Rp. 500 pada musim panen. Sampai-sampai di tempat penulis disana lalapan ini pada gosong-gosong (masak), ya...maklum manjat pohonnya aja gak bisa. Lalapan Pete sering dikonsumsi masyarkat di sana, dijadikan campuran sayur lhodeh, oseng-oseng, atau sambel goreng yang cocok yang ku suka. Walaupun lalapan ini menimbulkan bau tak sedap, tp ada manfaatnya kata orang-orang, bagaimana ilmiah penelitiannya, saya tidak mengetahui. 

Masih ada lanjutannya lhooooo....!!!ngurusi anak lg bangun tidur

Minggu, 30 November 2014

Gambaran Ndeso

Talud Rumah
Desaku yang ku cinta...itu potongan lirik lagu gambaran penulis yang punya rumah di desa dengan nuansa Ala Ndeso Bingit kata wong-wong Gaul. Dengan hanya modal rumah huni ala kadarnya, yang penting "mangan ra mangan Ngeleh...Sing penting iso kanggo Kumpul keluarga". Akhirnya ada sumbangan pager talud lumayan bingit dibangun Depan Rumahku...ku melihat Rumah Kayu....di hiasi bambu......pokoke josss.

Tempat Parkir Raga
Tempat Istirahat Akhir yaitu Kubur(kuburan). Ning Tembang pujian kae : "ditutupi anjang-anjang disiram banyu ning kembang....". Itulah gambaran akhir tujuan wong urip ning Donyo, ono sing tembung " wong urip mung mampir Ngombe..." yo salah to...!menurutku ora mung ngombe ampiri : masih banyak janda-janda...(ehhh salah) masih banyak yang harus kita ampiri terutama Ilmu. Ilmu pemegang tertinggi dalam hidup : Dengan Ilmu - Jadi Presiden, dengan ilmu-harta melimpah, Ilmu-Santun, dengan Ilmu- Istri bayakkkk.....hahaaaa ngaco dah. 

Hayoo....yang jauh disana, tiap tahun mudik melungkan waktu, duit, tenaga, benda untuk melakukan kunjungan tempat yang satu ini  ...? ya... MAKAM, Ada yang punya presepsi Pada bulan-bulan tertentu seperti pada bulan Rajab, Sya’ban dan Syawal sering terlihat orang-orang ramai melakukan ziarah kubur, baik laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda dan sebagian mereka membawa air dan kembang untuk ditaburkan ke kuburan yang diziarahi. Yang dilakukan setahun sekali, ada presepsi sungkem marang wong tuo/mbah buyut/keluarga, ono sing nang makam malah cuma bledoske Precon alias petasan (sopo kuwi hayooo...?) marahi tangi wong turu angkler....heheeee. Pemahaman nang makam kuwi disesuaikan karo Ilmu maneh, menurut Penulis cocokke yo nerapke ilmu ning ajaran agama islam ora ajaran liyane. Yaitu dengan dasar : ”Sesungguhnya aku pernah melarang kalian untuk menziarahi kubur, maka (sekarang) ziarahilah kuburan”. Hadits ini dikeluarkan oleh Imam Muslim (3/65 dan 6/82) dan oleh Imam Abu Daud (2/72 dan 131). “Sebab ziarah kubur itu akan mengingatkan pada hari akhirat”.

HAYOooo...ke Makam.......!!!




4S

Begitulah 3S rumus yang didengungkan Aa Gym. Kalau ini 4S : Senyum-Sapa-Salam-Sodaqoh, pada minggu pagi 30 November 2014, aku mendapatkan rejeki yang tidak di NYono-Nyono. Ketika aku memanggil seorang Mas(lebih tua awune) yang jarang sekali ketemu, yaitu orang kelahiran Aseli Nglembu, tetapi sekarang hidup di daerah lor Kono. Pas saya panggil Masss.....berhentilah orang itu & seketika menstandarkan motornya, langsung aku mendekat memberi salam terus apa yang terjadi saudaraku.... eehh...ternyata disertai salam tempel lembaran uang warna merah gambar peci. Alhamdullilah ku ucapkan ternyata rejeki itu mutlak milik Alloh yang datangnya tidak di Nyono-nyono. Sesuai dengan janji Alloh "“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (At Thalaq 2-3).
Pelem TaliTangan
Siang hari aku mampir ketempat Pak Lik juga mendapatkan rejeki berupa Lembaran uang warna Biru & Pelem( Bukan pelempuan lho....  !) yang manis rasa & aku suka, kaya nyanyian Anakku " Manis-manis aku suka...Pedes-pedes aku tak suka....".